Jangan disangka buih yang
bergerak
tak ada laut dibawahnya
Jangan disangka gelombang
yang menanjak
tak ada karang di
belakangnya
Laut dan jarang itu
berebut peranan
mengarak buih atau
mengiring gelombang.
Jangan disangka air yang mengalir
tak punya hasrat untuk menjadi banjir
Jangan disangka lentera yang damai
tak ingin membakar seluruh negeri
Air dan api adalah musuh bebuyutan
tapi sama-sama berambisi membuat hamparan
Jangan disangka debu yang
bertaburan
tak ada angin yang
menertainya
Jangan disangka pasir
yang bertebaran
tak ada topan
menghamburkannya
Pasir dan debu
disebut-sebut biang keonaran
angin dan topan berlalu
bebas tanpa hukum
pengadilan
Rohadi
Sumber: (Luqman Haqani “Ungkapan Isi Hati melalui
Puisi”, 2004: 58)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar