efek daun

Minggu, 26 Mei 2013

ETIKA BERDOA


1.     Terlebih dahulu sebelum berdoa hendaknya memuji kepada Allah, kemudian bershalawat kepada Nabi. Rasulullah saw. Pernah mendengar seorang lelaki sedang berdoa di dalam shalatnya, namun ia tidak memuji kepada Allah dan tidak bershalawat kepada Nabi maka Nabi bersabda kepadanya, “kamu telah tergesa-gesa wahai orang yang sedang shalat. Apabila anda selesai shalat, lalu kamu duduk, maka memujilah kepada Allah dengan pujian yang layak baginya, dan bershalawatlah kepadaku, kemudian berdoalah”. (HR.At-Turmudzi, dan dishahihkan oleh Al-Bani).

2.     Mengakui dosa-dosa, mengakui kekurangan (keteledoran diri) dan merendahkan diri, khusyu’, penuh harapan dan rasa takut kepada Allah disaat anda berdo’a. Allah berfirman, ”Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera di dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada kami.” (Al-Anbiya’:90).

3.     Berwudhu’ sebelum berdo’a, menghadap kiblat dan mengangkat kedua tangan disaat berdoa. Di dalam hadits Abu Musa Al-Asy’ari di sebutkan bahwa Nabi selesai melakukan perang Hunain, beliau minta air lalu berwudhu, kemudian mengangkat kedua tangannya: dan aku melihat putih kulit ketiak beliau”. (Muttafaq’alaih).    

4.  Benar-benar (meminta sangat) didalam berdo’a dan berbulat tekad didalam memohon. Rasulullah bersabda, “Apabila kamu berdo’a kepada Allah, maka bersungguh-sungguhlah didalam berdo’a, dan jangan ada seorang kamu yang mengatakan, ‘jika engkau menghendaki, maka berilah aku’, karena sesungguhnya Allah itu tidak ada yang dapat memaksakannya”. Dan dalam satu riwayat disebutkan, ”akan tetapi ia hendaknya bersungguh-sungguh dalam memohon dan membesarkan harapan, karena sesungguhnya Allah tidak merasa berat karena sesuatu yang dia berikan”. (Mutaffaq’alaih).

5.     Menghindari do’a buruk tehadap diri sendiri, anak dan harta. Rasulullah bersabda, “Jangan sekali-kali kamu mendoakan hal-hal yang buruk terhadap diri kamu dan juga tehadap anak-anak kamu dan pula terhadap harta kamu, karena khawatir doa kamu bertepatan dengan waktu dimana Allah mengabulkan do’amu”. (HR. Muslim).

6.     Merendahkan suara disaat berdo’a. Rasulullah bersabda, “wahai sekalian manusia, kasihanilah diri kamu, karena sesungguhnya kamu tidak berdoa kepada yang tuli dan tidak pula ghaib, sesungguhnya kamu berdoa (memohon) kepada Yang Maha Mendengar lagi Maha Dekat dan Dia selalu menertai kamu”. (HR. Al-Bukhori).

7.     Berkosentrasi disaat berdoa. Rasulullah bersabda, ”berdo’alah kamu kepada Allah sedangkan kamu dalam keadaan yakin dikabulkan, dan ketauhilah bahwa sesungguhnya Allah tidak mengabulkan do’a dari hati yang lalai”.  (HR. At-Turmudzi dan dihasankan oleh Albani).

8.     Tidak memaksa bersajak di dalam berdo’a. Ibnu Abbas pernah berkata kepada ‘Ikrimah, “Lihatlah sajak dari do’amu, lalu hindarilah ia, karena sesungguhnya aku memperhatikan Rasulullah dan para sahabatnya tidak melakukan hal tersebut”. (HR. Al-Bukhori).


Hidayah edisi 25/ Agustus 2003
Sumber: Etika Kehidupan Muslim Sehari-hari, terbitan Yayasan As-Sofwa, Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar