Di
antara deburan ombak
kutanya
siapa dirimu
Di
antara desiran angin
kutanya
dimana dirimu.
Di antara ilalang yang tinggi
di antara pohon-pohon yang rindang
Di antara bunga-bunga yang cantik
kutanya siapa pencuri hatiku.
Tapi
rupanya aku lupa, bahwa
aku
bukan cemara, bukan kemboja,
ilalang,
bukan petir dan angin
yang
tertiup adalahmilik alam.
Kumbang
tampan yang hitam
adalah
milik mawar dan melati.
Sedang aku adalah tangkai
yang patah tanpa sengaja.
Getahku panas berbuih-putih.
Merintih, menghamba dan menghiba,
merayu dan mendagu.
Namun kembang tak kunjung datang
sedang surga telah terlanjur terbit.
Wahai
alam. . .
Kupinjam
sinar bintang sebagai penerang.
Kupinjam
getar dan gempamu sebagai talu.
Biar
aku tahu, dimana lagu rindu.
Biar
aku tahu, mengapa aku rindu.
Walau
rindu yang lugu.
Elin
Maelani (El-Ma)
Sumber: (Luqman Haqani “Ungkapan Isi Hati melalui
Puisi”, 2004: 54)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar